Gambar Foto Hasil Seni Ukir Peninggalan Kerajaan Hindu dan
Buddha.
Ini adalah beberapa foto-foto hasil seni ukir peninggalan
kerajaan Hindu dan Buddha. Cekidoot... ^_^.
1.
Prasasti Tugu
Prasasti ini adalah prasasti yang terpenting, ini
adalah Prasasti Tugu yang ditemukan di Cilincing, Jakarta. Prasasti itu berisi,
antara lain tentang penggalian sebuah saluran air sepanjang 6.112 tombak (+ 11
km) yang diberi nama Gomati. Pekerjaan ini dilakukan pada pemerintahan yang ke
22 dan selesai dalam 21 hari. Prasasti itu juga menyebutkan penggalian Sungai
Candrabhaga atau Sungai Bekasi sekarang (menurut penafsiran Prof.
Dr.Purbacaraka).
2. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan di daerah Ciaruteun, Jawa
Barat. Dalam Prasasti Ciaruteun, terdapat bekas pahat tapak kaki yang
menerangkan bahwa sepasang tapak kaki tersebut milik Raja Tarumanegara yang
digambarkan seperti tapak kaki Dewa Wisnu.
3. Prasasti Kalasan.
Prasasti Kalasan adalah prasasti peninggalan Wangsa Sanjaya
dari Kerajaan Mataram Kuno yang berangka tahun 700 Saka atau 778 M. Prasasti
yang ditemukan di kecamatan Kalasan Sleman, Yogyakarta, ini ditulis dalam huruf
Pranagi (India Utara) dan Bahasa Sanskerta.
Prasasti ini menyebutkan, bahwa Guru Sang Raja
berhasil membujuk Maharaja Tejahpura Panangkarana (Kariyana Panangkara) yang
merupakan mustika keluarga Sailendra (Sailendra Wamsatilaka) atas permintaan
keluarga Syailendra, untuk membangun bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah
biara bagi Para pendeta, serta penghadiahan desa Kalasan untuk para
Sanggha (Umat Buddha). Bangunan suci yang dimaksud adalah Candi Kalasan.
4. Prasasti Karang Berahi
Prasasti Karang Brahi adalah sebuah prasasti dari zaman
kerajaan Sriwijaya yang ditemukan pada tahun 1904 oleh Kontrolir L.M. Berkhout
di Tepian Batang Merangin. Prasasti ini terletak pada Dusun Batu Bersurat, Desa
Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.
Prasasti ini tidak berangka tahun, namun terindentifikai
menggunakan aksara Pallawa dan bahasanya Melayu Kuno. Isinya tentang kutukan
bagi orang yang tidak tunduk atau setia kepada raja dan orang-orang yang
berbuat jahat. Kutukan pada isi prasasti ini mirip dengan yang terdapat pada
Prasasti Kota Kapur dan Prasasti Telaga Batu.
5. Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi atau Prasasti Ciampea adalah salah satu
prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Pasir Awi terletak di lereng selatan bukit Pasir
Awi (559m dpl) di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis, Desa Sukamakmur,
Kecamatan Sukamakmur (antara kec. Jonggol dan Kec. Citeureup) Kabupaten Bogor.
Berada di Puncak ketinggian perbukitan, dengan arah tapak kaki atau posisi
berdiri menghadap ke arah utara-timur. Posisi berdiri berada di sisi yang curam
yang memberikan pandangan luas ke wilayah bukit dan lembah di bawahnya. Secara
spesifik, jika kita berdiri persis di atas tapak kaki, kita merasakan posisi
berdiri yang cukup santai dan tanpa perasaan takut walaupun berada di sisi yang
curam.
6. Prasasti Talang Tuo
Prasasti Talang Tuwo ditemukan oleh Louis Constant Westenek
(residen Palembang Kontemporer) pada tanggal 17 November 1920 di kaki Bukit
Seguntang, dan di kenal sebagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Keadaan fisiknya masih baik dengan bidang datar yang
ditulisi berukuran 50cm x 80cm. Prasasti ini berangka tahun 606 Saka (23 Maret
684 Masehi), ditulis dalam aksara Pallawa, berbahasa Melayu Kuno, dan terdiri
dari 14 baris. Sarjana pertama yang berhasil membaca dan mengalihaksarakan
prasasti tersebut adalah Van Ronkel dan Bosch, yang dimuat dalam Acta
Orientalia. Sejak tahun 1920 prasasti disimpan di Museum Nasional Indonesia,
Jakarta, dengan nomor D.145.
7. Patung Relief Ken Dedes.
Patung ini adalah patung Ken Dedes yang diwujudkan sebagai
Dewi Prajnapramita.
8. Patung Gajah Mada
Sebuah arca yang diduga menggambarkan rupa Gajah Mada. Kini
disimpan di Museum Trowulon, Mojokerto.
9. Patung Raden Wijaya
Patung Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa dalam
perwujudannya sebagai Arca Harihara (Wisnu dan Syiwa).
10. Patung Durga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar